Dear sahabat BT senang bisa jumpa lagi. Hari ini Om BT akan sharing tentang resistansi seri sebagai pembagi tegangan (tanpa beban). Berikut pembahasan lengkapnya.
Tegangan jatuh pada resistor-resistor yang dihubungkan seri Jika resistor dihubungkan secara seri dan diberikan tegangan sumber pada resistor-resistor tersebut maka tegangan total dari sumber akan dibagi pada resistor-resistor.
Mengingat tegangan adalah sebuah tekanan listrik akan lebih membantu kita untuk mengerti ide ini. Tegangan ini menimbulkan arus yang mengalir pada setiap resistor.
Beda potensial mendorong arus melewati resistor pertama dan melewati resistor resistor selanjutnya sebagai arus utama. Jadi dengan kata lain setiap resistor dalam rangkaian seri akan mempunyai tegangan jatuh jika arus melewatinya.
Tegangan dibutuhkan oleh setiap resistor unutk mendorong arus dalam rangkaian seri dan melewati resistansi. Resistansi yang besar akan mempunyai tegangan (beda potensial) yang besar untuk mendorong arus.
Sebaliknya resistansi yang kecil akan mempunyai tegangan yang lebih kecil pula. Kenyataanya tegangan jatuh sebuah resistor berbanding dengan resistansinya.
Contohnya, jika dua resistor dihubungkan dalam rangkaian seri dengan sebuah sumber sedangkan salah satu resistor mempunyai tahanan dua kali lebih besar daripada yang satunya maka tegangan jatuh pada resistor tersebut akan dua kali lebih besar daripada tegangan jatuh resistor yang satunya lagi.
Tidak peduli berapa banyak resistor yang dipasang seri, setiap resistor akan mempunyai tegangan jatuh yang sesuai dengan resistansinya.
Metode Perbandingan untuk Menentukan Tegangan
Cara yang paling mudah dan sederhana untuk menghitung tegangan jatuh sebuah resistor adalah metode rasio atau perbandingan. Dalam cara ini membandingkan satu resistor dari rangkaian seri dengan resistansi total rangkaian.
Contoh pada Gambar (a) resistansi total adalah 10.000 Ω dan R1 adalah 2000 Ω. Perbandingan dari R1 ke RT adalah 2000 ke 10000. Ini artinya resistansi R1 adalah 2000/10000 dari resistansi total RT. Jika disederhanakan R1 adalah 0,2 dari resistansi total.
Sejak resistansi dan tegangan dalam rangkaian seri mempunyai proporsi langsung 0,2 pemberian tegangan akan dimiliki R1 dalam hal ini 0,2 x 30 V = 6 V dan ini adalah tegangan pada R1.
Resistor R2 adalah 0,3 dari RT, jadi 0,3 tegangan yang diberikan atau 9 V akan dimiliki oleh R2. Berapa tegangan pada R3?
Formula atau rumus yang digunakan dalam metode rasio untuk menghitung tegangan jatuh rangkaian seri adalah
Dibeberapa instansi rumus tersebut tidak selalu dibutuhkan untuk perhitungan yang lebih sederhana. Jika seorang teknisi mengerti metode rasio dan tahu bagaimana menghitung tegangan jatuh dalam rangkaian seri, pengservisan dan penggunaan peralatan akan lebih cepat.
Mengetahui tegangan sumber dan kode warna dari resistor dalam sebuah rangkaian, semua informasi tersebut sangat dibutuhkan untuk menghitung tegangan jatuh. Kita dapat menetukan tegangan jatuh secara benar dengan menghitung pada pengukuran tegangan.
Jumlah Tegangan Jatuh dalam Rangkaian Seri
Cara lain untuk menentukan tegangan jatuh sebuah resistor seri telah dijelaskan sebelumnya V1 = I x R1. Disini, arus yang melewati resistor dalam ampere dikalikan dengan resistansi dalam Ohm untuk memberikan tegangan jatuh pada resistor.
Jika ini telah terjadi uutk setiap tahanan dalam rangkaian seri dan tegangan telah ditambahkan lalu penjumlahan akan sama dengan tegangan yang terpasang. jumlah dari seluruh tegangan jatuh pada rangkaian seri harus sama dengan tegangan terpasang.
Jika tegangan tersebut kurang dari tegangan sumber maka ada tegangan sumber yang tidak digunakan. Semua tegangan listrik dalam rangkaian seperti tekanan air dalam sistem harus dikendalikan. Jika tidak semua tekanan dalam sistem tidak bisa dikendalikan aaliran air akan berhenti atau pada rangkaian listrik komponen akan terbakar.
adalah radio transistor
Alasan yang sama, jumlah tegangan jatuh tidak akan melampaui tegangan sumber. Jika itu terjadi barangkali ada tegangan ekstra dari sumber lain. Mungkin ada sumber lain dalam rangkaian. Sebuah rangkaian resistor seri sering disebut sebagai sebuah pembagi tegangan. Tegangan dibagikan ke resistor-resistor dari rangkaian.
Kadang-kadang pembagi tegangan digunakan untuk mensupply tegangan utma bagi komponen atau rangkaian atau disebut juga pembagi tegangan berbeban. Sebuah pembagi tegangan berbeban ditunjukkan oleh Gambar (b) jika pembagi tegangan ini tidak digunkan untuk mensupply tegangan untuk mengoperasikan komponen atau rangkaian biasanya disebut pembagi tegangan tanpa beban. Percobaan ini ditunjukan pada Gambar (c).
Potensiometer Sebagai Pembagi Tegangan
Potensio sering digunakan pembagi tegangan contohnya pada rngakaian radio pengontrol velume semua sinyal suara memasangnya dan hanya satu bagian yaitu untuk mengoffkannya dan mengirim sinyal audio suara atau penguat. Untuk memperbesar sinyal tegangan diambil dari potensio meter agar volume lebih tinggi sinyal tegangan terendah diambil dari pembagi tegangan. Untuk volume yang rendah, lihat Gambar (c).
Untuk mengerti potensio bekerja sebagai pembagi tegangan, digunakan 2 resistor dihubungkan seri serperti pada Gambar (d). Kaki variabel daripotensio akan menujukkan dimana kaki R1 dan R2 terhubung, kenapa menggunakan sebuah potensio meter? Karena dengan menggunakan potensio perbadingan resistansi antara satu dengan yang lain dan total resistansi dapat dirubah. Ini sangat berguna sekali untuk membagi tegangan maupun secara variabel.
Demikian postingan Om BT tentang resistansi seri sebagai pembagi tegangan (tanpa beban). Semoga bermanfaat! [3f]
Sumber : MPTE-DLE SMK – Kemendikbud