contoh cara menghitung rekening listrik

Contoh Cara Menghitung Rekening Listrik

Dear sahabat BT senang bisa jumpa lagi. Hari ini Om BT akan sharing tentang contoh cara menghitung Rekening Listrik. Semoga bermanfaat.

Rekening listrik seperti diketahui merupakan biaya yang wajib dibayar pelanggan setiap bulan. Sehingga penting bagi kita sebagai pelanggan mengetahui perhitungan pemakaian energi listrik di tempat kita masing-masing.

Ada beberapa komponen dalam menghitung rekening listrik seperti yang telah disebutkan dalam tagihan listrik bulanan yaitu: Biaya beban, Biaya pemakaian, Biaya kelebihan kVARh, Sewa trafo, Pajak Penerangan Jalan Umum, Bea Materai.

Baca Juga :

Contoh Perhitungan Rekening Listrik

Contoh 1:

Om BT adalah pelanggan tarif R1 dengan daya tersambung 900 VA, stand KwH-meter yang dicatat pada awal Januari adalah 14.508, dan yang dicatat bulan sebelumnya adalah 14.396.

Berapa rekening listrik yang harus dibayar untuk periode tersebut?

Jawab:

Pemakaian kWH = Stand meter akhir- Stand meter yang lalu                         

Pemakaian kWH = 14.508-14.396                                                                                

Pemakaian kWH = 112 kWH

1. Biaya Beban 

Biaya Beban = 900 VA x Rp. 20.000/kVA  

Biaya Beban = 0,9 kVA x 20.000/kVA     

Biaya Beban = Rp. 18.000

2. Biaya Pemakai Blok I             

Biaya Pemakai Blok I = 20 kWH x Rp 275

Biaya Pemakai Blok I = 20 x 275  

Biaya Pemakai Blok I = Rp 5.500

3. Biaya Pemakai Blok II                                           

Biaya Pemakai Blok II = 40 kWH x Rp 445

Biaya Pemakai Blok II = 40 x 445

Biaya Pemakai Blok II = Rp 17.800

3. Biaya Pemakaian Blok III 

Biaya Pemakaian Blok III = (Pemakaian Total-Pemakaian Blok I+Blok II) x Rp 495                                                                                    

Biaya Pemakaian Blok III = (112-60) x Rp 495

Biaya Pemakaian Blok III = 52 x 495 

Biaya Pemakaian Blok III = Rp. 25.740 

Sub Total = Biaya beban + Biaya pemakaian (Blok I+II+III) = Rp 67.040  

4. Pajak Penerangan Jalan Umum                               

Pajak Penerangan Jalan Umum = 7 % x Rp 67.040 = Rp 4.695           

Total rekening yang harus dibayar = Rp 67.040 + Rp 4.695 = 71.735

Contoh 2

PT. Mitra Jasa Teknik adalah pelanggan Tarif I4, dengan daya 329 kVA dipasok dengan tegangan 380 V/220 V (sewa trafo).

Data pencatatan stand Kwh meter dan kVarH meter seperti berikut:

>> kWh – Meter            :

  • LWBP : stand yang lalu = 03465 *) dan stand akhir = 03531 **)                  
  • WBP : stand yang lalu   = 00936 *) dan : stand akhir = 00945 **)

>> kVARh – Meter  : stand yang lalu = 01475 *) dan stand akhir  = 01530 **)

Faktor meter untuk kWH – Meter dan kVArh – Meter adalah 800

Berapa rekening listrik yang harus dibayar untuk periode tersebut?

*) Lihat rekening bulan sebelumnya

**) Dibaca pada alat pengukur (KWh Meter) bulan ini

Jawab:

  • Pemakaian kwH WBP   = (945-936) x 800 kWH  = 7.200 kwh
  • Pemakaian kwH LWBP = (3.531-3.465) x 800 kWH = 52.800 kwh
  • Pemakaian kwH Total = 7.200 kwh + 52.800 kWH =  60.000 kwh
  • Pemakaian kVARh = (1.530-1.475) x 800 kVARh =  4.000 kVARh
  • Kelebihan Pemakaian kVARh = (44.000-0,62 x 60.000) kVARh = 6.800 kVARh

1. Biaya Beban                                 

Biaya Beban = 329.000 VA x Rp 5.060 /VA             

Biaya Beban = Rp. 1.664.740

2. Biaya Pemakaian kWh LWBP         

Biaya Beban = 52.800 x Rp 117,50                       

Biaya Beban = Rp  6.204.000

3. Biaya Pemakaian kWh WBP           

Biaya pemakaian kWh WBP = 7.200 x Rp 142                               

Biaya pemakaian kWh WBP  = Rp  1.022.000

4. Biaya Kelebihan Pemakaian kVARh                           

Biaya Kelebihan Pemakaian kVARh = 6.800 x Rp 122,50                        

Biaya Kelebihan Pemakaian kVARh = Rp. 833.000  

Beban + Biaya pemakaian + Biaya kelebihan kVARh = Rp 9.724.140  

5. Pajak Penerangan Jalan Umum        

Pajak Penerangan Jalan Umum = 3 % x Rp 9.724.140   

Pajak Penerangan Jalan Umum  = Rp. 291.724,20 dibulatkan = Rp. 291.725

6. Sewa Trafo                                     

Sewa Trafo = 329 kVA x Rp. 2450 /kVA           

Sewa Trafo = Rp  806.050

7. Biaya materai                                                                                    

Biaya Materai = Rp 1.000   

Total rekening yang harus dibayar = Rp 10.822.915  

Demikian postingan Om BT tentang contoh cara menghitung Rekening Listrik. Semoga bermanfaat! [www.blogteknisi.com]

Keterangan :

*) Harga listrik per-kWH dan biaya-biaya di atas berubah-ubah tergantung dari kebijakan pemerintah. Untuk mengetahuinya silahkan update info Tarif Dasar Listrik.

About blogteknisi

Hai, perkenalkan kami admin Blog Teknisi. Kami biasa dipanggil Om BT. Senang bisa sharing seputar info, tips dan tutorial teknis. Untuk bisnis bisa kotak kami di sini : blogteknisi@gmail.com

Check Also

pengertian tespen

Pengertian Tespen dan Penjelasannya

Dear sahabat BT senang bisa jumpa lagi. Hari ini Om BT akan sharing info tentang …

4 comments

  1. Saya mau bertanya nih apakah benar faktor perkalian WBP di kali.1663.05
    Dan LWBP sikali .1108.7.apakah benar mohon petunjuk nya.. Makasih

  2. Maksud dari tarif blok 1,2,dan 3 ?

  3. Tarif Blok 1,2 dan 3 adalah tarif yang ditentukan oleh pemerintah. Tapi sepertinya sekarang ada perubahan. Tarif blok di hapus.*) CMIIW

  4. Untuk pak Amiruddin jika yang dimaksud adalah harga per-Kwh maka harganya dikembalikan kepada kebijakan pemerintah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *