Ciri dan Karakteristik Gelombang dalam Ilmu Fisika

Ciri dan Karakteristik Gelombang dalam Ilmu Fisika

Dear sahabat BT, masih tentang Ilmu Fisika. Om BT bakal melanjutkan pembahasan tentang gelombang. Pada postingan sebelumnya Om BT membahas tentang definisi gelombang dan jenis-jenisnya dalam Ilmu Fisika.

Pada kesempatan ini Om BT akan sharing posting tentang ciri dan karakteristik gelombang. Gelombang memiliki ciri dan karakteristik dengan ciri-ciri sebagai berikut :

Daftar Isi

a. Pemantulan (Refleksi)  

Pemantulan (refleksi) adalah peristiwa pengembalian seluruh atau sebagian dari suatu berkas partikel atau gelombang bila berkas tersebut bertemu dengan bidang batas antara dua medium.

Pada peristiwa pemantulan berlaku suatu hukum yang berbunyi:  

1) sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terhadap bidang batas pemantul pada titik jatuh, semuanya berada dalam satu bidang,  

2) sudut datang ( i θ ) sama dengan sudut pantul ( r θ ). 

Hukum tersebut dinamakan “Hukum Pemantulan” 

b. Pembiasan (Refraksi)  

Perubahan arah gelombang saat gelombang masuk ke medium baru yang mengakibatkan gelombang bergerak dengan kelajuan yang berbeda disebut pembiasan.

Pada pembiasan terjadi perubahan laju perambatan. Jika gelombang datang dari medium kurang rapat menuju medium yang lebih rapat maka laju perambatan dan panjang gelombangnya akan berkurang.

Sebaliknya jika gelombang datang dari medium yang lebih rapat menuju medium kurang rapat maka laju perambatan dan panjang gelombangnya akan lebih besar. Tetapi pada proses ini tidak ada perubahan frekuensi dengan kata lain frekuensi selalu tetap.

Pembiasan Gelombang

c. Difraksi Gelombang

Difraksi merupakan peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang pada saat gelombang tersebut melintas melalui bukaan atau mengelilingi ujung penghalang.

Besarnya difraksi bergantung pada ukuran penghalang dan panjang gelombang, seperti pada Gambar.   

Makin kecil panghalang dibandingkan panjang gelombang dari gelombang itu, makin besar pembelokannya.  

d. Interferensi Gelombang

Interaksi antara dua gerakan gelombang atau lebih yang memengaruhi suatu bagian medium yang sama sehingga gangguan sesaat pada gelombang paduan merupakan jumlah vektor gangguan-gangguan sesaat pada masing-masing gelombang merupakan penjelasan fenomena interferensi.

Interferensi terjadi pada dua gelombang koheren, yaitu gelombang yang memiliki frekuensi dan beda fase sama. Pada gelombang tali, jika dua buah gelombang tali merambat berlawanan arah, saat bertemu keduanya melakukan interferensi.

Setelah itu, masing-masing melanjutkan perjalanannya seperti semula tanpa terpengaruh sedikit pun dengan peristiwa interferensi yang baru dialaminya. Sifat khas ini hanya dimiliki oleh gelombang.   

Jika dua buah gelombang bergabung sedemikian rupa sehingga puncaknya tiba pada satu titik secara bersamaan (kedua gelombang cahaya sefase atau beda fasenya nol), amplitudo gelombang hasil gabungannya lebih besar dari gelombang semula.

Gabungan gelombang ini disebut saling menguatkan (konstruktif). Titik yang mengalami interferensi seperti ini disebut perut gelombang. Akan tetapi, jika puncak gelombang yang satu tiba pada suatu titik bersamaan dengan dasar gelombang lain (kedua gelombang cahaya berbeda fase 180 derajat) maka amplitude gabungannya akan minimum (sama dengan nol).

Interferensi seperti ini disebut interferensi saling melemahkan (destruktif). Interferensi pada gelombang air dapat diamati dengan menggunakan tangki riak dengan dua pembangkit gelombang lingkaran.  

Warna-warni yang tampak pada gelembung sabun, lapisan tipis minyak dan selaput tipis lainnya adalah akibat adanya peristiwa interferensi dalam kehidupan sehari-hari  

e. Dispersi

Dispersi adalah peristiwa penguraian sinar cahaya yang merupakan campuran beberapa panjang gelombang menjadi komponen-komponennya karena pembiasan.

Dispersi terjadi akibat perbedaan deviasi untuk setiap panjang gelombang, yang disebabkan oleh perbedaan kelajuan masing-masing gelombang pada saat melewati medium pembias.

Apabila sinar cahaya putih jatuh pada salah satu sisi prisma, cahaya putih tersebut akan terurai menjadi komponen-komponennya dan spektrum lengkap cahaya tampak akan terlihat.  

Dalam kehidupan sehari hari, contoh penerapan dispersi adalah pembentukan pelangi. Pelangi hanya dapat terlihat jika kita membelakangi matahari dan hujan terjadi di depan kita.

Jika seberkas sinar matahari mengenai butir-butir air yang besar, maka sinar itu akan dibiaskan oleh bagian depan permukaan air. Sinar akan memasuki butir air.Sebagian kecil sinar akan dipantulkan oleh bagian belakang butir air.

Selanjutnya sinar pantul ini mengenai permukaan depan dan di biaskan oleh permukaan depan. Karena sinar pantul ini dibiaskan, maka sinar ini pun diuraikan atas spektrum-spektrum matahari.  

f. Polarisasi   

Polarisasi merupakan proses pembatasan getaran vektor yang membentuk suatu gelombang transversal sehingga menjadi satu arah. Polarisasi hanya terjadi pada gelombang transversal saja dan tidak dapat terjadi pada gelombang longitudinal.

Suatu gelombang transversal mempunyai arah rambat yang tegak lurus dengan bidang rambatnya. Apabila suatu gelombang memiliki sifat bahwa gerak medium dalam bidang tegak lurus arah rambat pada suatu garis lurus, dikatakan bahwa gelombang ini terpolarisasi linear.

Sebuah gelombang tali mengalami polarisasi setelah dilewatkan pada celah yang sempit. Arah bidang getar gelombang tali terpolarisasi adalah searah dengan celah.  

Demikian postingan Om BT tentang ciri dan karakteristik sebuah gelombang. Semoga bermanfaat! [www.blogteknisi.com]

About blogteknisi

Hai, perkenalkan kami admin Blog Teknisi. Kami biasa dipanggil Om BT. Senang bisa sharing seputar info, tips dan tutorial teknis. Untuk bisnis bisa kotak kami di sini : blogteknisi@gmail.com

Check Also

Pengertian besaran skalar dan besaran vektor

Pengertian Besaran Vektor dan Besaran Skalar

Dear sahabat BT hari ini senang bisa jumpa lagi. Hari ini Om BT akan sharing …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *